Pengaruhnya Sebagai Seorang Pengajar
Penuh Percaya Diri
25 Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
Seorang pengajar atau guru harus mengawali dirinya dengan karakter yang baik. Disebutkan dalam ayat ini, perempuan ini berpakaian kekuatan dan kemuliaan. Dia menertawakan hari depan. Kekuatan berhubungan dengan kerohanian dan kemuliaan berhubungan dengan kualitas. Wanita ini rohani, penuh percaya diri dan berwibawa, ini adalah dasar pengajarannya.
Mengapa semuanya ini penting? Karena menjadi seorang pengajar bukan berarti menjalankan tugasnya saja untuk mengajar, tetapi juga memberi alasan bagi yang diajar, mengapa dia pantas mengajar dan didengarkan. Wanita ini akan didengarkan karena dia memiliki dasar yang kuat untuk mengajar.
Disebutkan bahwa “ia tertawa tentang hari depan”. Dia tidak takut karena dia tahu kepada siapa dia mempercayakan masa depannya. Dia seorang yang rohani dan dia tahu segala sesuatu ada di tangan TUHAN. Dia menyiapkan segala sesuatu dan percaya karena dia benar dihadapan TUHAN.
Dia mempercayakan masa depan keuangan keluarganya kepada TUHAN, dia mempercayakan anak-anaknya dan suaminya kepada TUHAN. Semuanya akan baik-baik saja dimasa depan karena kesiapan dan kerohanian yang dimilikinya. Kerohaniannya memberkati keluarganya.
Bijaksana
26 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya..
Kemudian di ayat 26, disebutkan bahwa setelah dia memiliki dasar seorang pengajar, baru dia membuka mulutnya dengan hikmat yang dari TUHAN. Dia menuntun keluarganya dengan hikmat. Saya percaya, suaminya tetap menjadi imam bagi keluarganya dan mengambil bagian dalam mendidik anak-anaknya, tetapi wanita ini juga mengambil bagian yang besar untuk mengajarkan hikmat kepada anak-anaknya. Bukan pelajaran formal seperti disekolah, melainkan pelajaran tentang kehidupan, pelajaran tentang takut akan TUHAN, pelajaran tentang mengasihi sesama dan lain sebagainya.
Bagaimana cara dia mengajar? Apakah dengan cara membentak-bentak atau mengajar dengan tidak sabar atau mengajar sikap memarahi? Tentu saja tidak, dia mengajar dengan lemah lembut. Karena dia mengerti, hanya pengajaran yang lemah lembut yang akan didengar. Pengajaran dengan bentakan atau omelan atau dengan nada suara tinggi tidak akan didengar karena anak-anak bukan saja mendengar isi pengajaran, tetapi juga nada suara. Tetapi perempuan ini memiliki nada suara yang lembut, sehingga anak-anak-nya merasa nyaman untuk belajar, dia adalah seorang pengajar yang luar biasa.
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya?.....”
- Amsal 31:10
ConversionConversion EmoticonEmoticon