Pria Yang Humoris
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” – Amsal 17:22
Istri anda tidak memerlukan seorang pelawak di rumah, dia hanya membutuhkan seseorang yang bisa diajaknya berbagi “suka maupun duka”. Dalam menjalani kehidupan bersama, tentu saja ada saat-saat menyenangkan dan lucu, hargailah saat-saat tersebut dengan rasa humor Anda.
Humor bukanlah tertawa dengan mengorbankan perasaan orang lain. Seringkali kita menemukan suami atau istri mengolok-olok pasangannya dengan sikap meremehkan dihadapan orang lain, hindarilah hal ini. Tertawalah bersama-sama, bukan menertawakan satu sama lain.
Pernikahan dapat menjadi sangat menyenangkan-jika Anda tidak menanggapinya terlalu serius. Hidup jauh lebih mudah dihadapi saat kita melihat betapa menggelikannya seberapa banyak masalah dalam hidup kita. Humor dapat meredakan ketegangan. Tetapi humor juga menuntut supaya dua orang melihat hal yang sama sebagai hal yang lucu. Lelucon sepihak adalah hal yang tidak sensitive, menyakitkan dan kasar. Hanya ada garis tipis yang membedakan antara humor dan hinaan yang, jika tidak dikenali dengan peka, dapat merusak keyakinan dan kepercayaan.
Karena itu pasangan yang saling mengasihi satu sama lain mengerti bagaimana menggunakan lelucon pada tempatnya. Berbagi pengalaman dan pikiran yang lucu dapat menjadi hiburan untuk melepaskan ketegangan rutinitas sehari-hari. Santailah dan biarkan keluarga Anda bernafas. Kenangan hari esok dibuat hari ini. Biarkanlah kenangan itu menjadi kenangan yang baik.Tersenyumlah dan banyak tertawa!
Tertawa yang sejati adalah ekspresi dari sukacita yang terdapat dalam diri seseorang. Berusahalah untuk berbahagia dalam hidup Anda. Tetapi Anda tidak dapat menjadi pelawak jika Anda memang bukan pelawak. Jadi jangan mencobanya. Jangan manfaatkan istri Anda sebagai sasaran lelucon Anda. Ini tidak akan menghormatinya, dan Tuhan tidak akan menghormati Anda. Belajarlah menertawai diri sendiri. Kadang-kadang Anda adalah sumber humor terbesar yang akan Anda temukan. Belajarlah tertawa untuk meredakan kemarahan Anda.
Bersabarlah dalam pernikahan, ini akan membantu Anda tertawa bersama istri Anda saat hidup terasa tidak adil. Bersabarlah dengan dunia ini: ini akan memberi Anda hidup yang lebih lama.
Doa Pertobatan
“Bapa, aku membutuhkan sukacita dalam keluargaku. Ampunilah aku yang terkadang tidak peka terhadap pasanganku dengan melemparkan lelucon yang memperolok dirinya didepan orang lain. Aku mau belajar menemukan sukacita di dalam Engkau, Amen”
ConversionConversion EmoticonEmoticon