A Time to Grow

SAATNYA UNTUK BERTUMBUH



Seorang ibu yang juga berprofesi sebagai dokter sedang mengantarkan anaknya ke sekolah TK. Kebetulan dia meletakkan stetoskop-nya di jok belakang mobil dan anaknya kelihatan tertarik dengan alat tersebut, mengambilnya dan bermain-main dengannya. Dalam hatinya, ibu ini berpikir: “Mungkin anak saya akan bertumbuh mengikuti jejak saya? Senang rasanya jika ketika dia dewasa nanti, dia menjadi seorang dokter, sama seperti saya.” Baru saja dia berpikir demikian, lamunannya tersadarkan oleh suara anaknya yang mengunakan stetoskop sebagai mikrofon yang berkata :”Pintu teater satu segera dibuka, bagi penonton yang memiliki karcis, harap segera memasuki ruangan teater!”.

Bertumbuh itu penting! Orang tua yang baik pasti akan memperhatikan pertumbuhan anak-anaknya. Adalah wajar jika anak bertumbuh dengan normal. Tetapi ada kasus-kasus tertentu diluar kekuasaan orang tua yang menyebabkan seorang anak tidak bertumbuh. Salah satunya kelainan tersebut disebut dengan penyakit sindrom X. Brooke Greenberg lahir di Amerika Serikat pada tanggal 8 Januari 1993, jadi saat ini dia berusia 18 tahun. Tetapi gadis ini tingginya hanya 76cm dengan berat badan 7,3kg. Bukan itu saja, mentalnya sama dengan anak berusia satu tahun. Jadi Brooke Greenberg yang seharusnya menjadi gadis normal sama seperti gadis lainnya yang seusia dengannya, berhenti bertumbuh. Ia sama seperti anak berusia satu tahun walaupun usianya sudah 18 tahun. Tentu saja kasus Brooke mengundang perhatiaan dunia dan saat ini para ilmuan berusaha mengungkapkan penyebab berhentinya pertumbuhan Brooke.

Bertumbuh itu penting! Hari ini saya tidak akan membahas pertumbuhan fisik. Kita tidak bisa mengabaikan pertumbuhan fisik tetapi saya merasa lebih perlu kita memperhatikan pertumbuhan rohani Kita. Ketika Anda menemukan seseorang dengan pertumbuhan fisik yang tidak wajar, orang tersebut akan menjadi perhatian Anda dan Anda ingin tahu, mengapa dia tidak bertumbuh. Tetapi bagaimana jika Anda menemukan seseorang yang tidak bertumbuh secara rohani? Seseorang yang seharusnya sudah dewasa secara rohani, masih memiliki cara hidup seperti bayi rohani? Apakah orang ini akan menjadi perhatian orang banyak? Apakah orang ini akan menjadi perhatian Anda? Banyak gereja yang bertumbuh, baik secara jumlah maupun gedung yang lebih besar. Tetapi pertumbuhan lebih penting dalam gereja adalah pertumbuhan kerohanian pribadi masing-masing anggotanya.

Rasul Petrus mengingatkan kita di 1 Petrus 2:1-3 untuk senantiasa bertumbuh secara rohani:

“Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.  Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.”

Ayat diatas tidak ditujukan kepada orang yang belum percaya. Ayat diatas ditujukan kepada kita yang sudah percaya. Rasul Petrus menekannya tiga hal yang berkaitan dengan pertumbuhan rohani orang percaya. Yang pertama adalah:

1. Buanglah Segala Penghambat Pertumbuhan

Dengan menjadi Kristen, tidak otomatis Anda hidup kudus. Anda harus mengusahakannya karena seringkali dosa-dosa tertentu menghambat pertumbuhan rohani Anda. Sebagai murid Yesus, kita perlu tampil berbeda dengan dunia. Saya tidak sedang bicara tentang kita pergi beribadah setiap minggu atau memiliki aktivitas rohani lainnya. Saya sedang berbicara mengenai kita harus memi
miliki cara hidup yang berbeda dengan dunia, yaitu dengan memastikan pertobatan terjadi dalam hidup kita setiap hari dan bersikap serius terhadap dosa. Dosa yang sering menghambat pertumbuhan rohani seorang Kristen.

Yang pertama adalah kejahatan atau niat jahat. Gereja seharusnya terdiri dari orang-orang yang tulus, bukan dengan niat tertentu. Ada orang-orang tertentu yang ikut bersekutu tetapi sebenarnya saudara atau saudari palsu. Hanya waktu yang akan menyingkapkan siapa dirinya, setelah niatnya tercapai dan orang-orang mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya, dia akan pergi. Buanglah segala niat jahat dari diri kita.

Berikutnya adalah tipu muslihat. Orang ini memiliki tujuan mengambil keuntungan dari orang lain. Mulutnya manis, tetapi maksudnya tidak baik. Gereja adalah tempat orang yang mau menanggalkan motivasi yang salah, bukannya memanfaatkan saudara-saudari untuk keuntungan pribadi. Buang tipu muslihat dalam hidup kita.
Yang berikutnya adalah kemunafikan. Munafik artinya berpura-pura. Orang ini seolah-olah seorang kristen yang taat, tetapi semuanya hanya akting saja. Dia ingin kelihatan baik didalam gereja dengan maksud tertentu. Mungkin karena bisnis yang dijalankannya. Dia ikut bernyanyi, mendengarkan firman Tuhan, tetapi hatinya tidak ada disana. Kita perlu menjauhkan diri kita dari kemunafikan.

Berikutnya adalah kedengkian atau iri hati. Orang yang iri hati mengingini apa yang orang lain miliki. Dia tidak mau orang lain lebih dari dirinya. Murid-murid Yesus pernah mempermasalahkan siapa yang pantas duduk menjadi tangan kanan dan tangan kiri Yesus. Kemudian Yesus mengajarkan kepada mereka, justru yang paling besar diantara mereka adalah yang paling melayani, bukan posisi atau jabatan. Posisi atau jabatan tertentu di gereja bisa menjadi dosa kedengkian dalam hati kita. Kita tidak mungkin memiliki semua talenta yang dimiliki semua orang, karena itu Tuhan merancang gerejanya yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki fungsi tertentu, untuk saling bekerjasama dan saling melengkapi, bukan saling mendengki, karena yang kita layani itu Tuhan, bukan diri kita sendiri.

Dan yang terakhir adalah fitnah, yang tujuannya adalah menjatuhkan orang lain, agar orang lain tetap dibelakangnya. Gosip juga bisa dimasukkan ke dalam kategori ini. Semua orang tahu, bergosip itu salah, tapi hampir semua orang menikmatinya. Rasul Petrus mengingatkan kita, bahwa fitnah atau gosip tidak mendapatkan bagian lagi dalam hidup orang percaya. Apakah anda sudah membuang fitnah atau gosip dari hidup anda?

Kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah, buanglah semuanya itu, karena hanya akan menghambat pertumbuhan rohani kita saja. Dosa-dosa ini bagian dari kehidupan kita yang lama dan tidak seharusnya mendapat bagian dalam kehidupan yang baru. Kita adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu.

2. Rindu untuk Bertumbuh

Jika Anda ingin bertumbuh, tidak cukup membuang semua dosa-dosa yang baru saja kita bahas di point yang pertama, kita juga harus memiliki kerinduan untuk bertumbuh. Di 1 Petrus 2 tadi, Rasul Petrus berkata: “ jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani”. Kerinduan di ayat ini sama dengan kerinduan yang kita temukan di Mazmur 42:1-2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup.” Apakah Anda memiliki kerinduan yang sama untuk Allah? Untuk mengenal-Nya lebih dalam? Untuk bertumbuh lebih dekat dengan-Nya? Banyak hal di dunia ini yang telah menarik perhatian orang Kristen, lebih dari Tuhan. Apakah dunia lebih menarik bagi Anda atau TUHAN? Apakah Firman Tuhan lebih menarik perhatian Anda lebih dari majalah-majalah berwarna atau koran? Apakah kebenaran, kasih, kesabaran dan nilai-nilai rohani lainnya lebih menari perhatian Anda dibandingkan dengan ketenaran, kekayaan dan popularitas? Seorang yang sungguh-sungguh telah lahir baru akan mengerti hal ini, baginya perkara Tuhan lebih menarik dari perkara dunia, Pencipta lebih menarik dari ciptaan. Bagaimana dengan Anda?

Inilah saatnya untuk bertumbuh. Inilah saatnya Anda bertumbuh. Menjadi seorang Kristen yang rindu akan pertumbuhan artinya kita tidak puas hanya duduk saja setiap minggu dalam kebaktian dan bertanya-tanya, “Kapan khotbahnya selesai ya?”. Seorang Kristen yang rindu akan pertumbuhan mau belajar, mau terlibat, mau melayani dan mau mengasihi. Dia memiliki sikap yang sama dengan bayi yang baru lahir yang selalu lapar. Apakah Anda memiliki sikap yang sama?

3. Belajar Untuk Bertumbuh

Dan yang terakhir, Rasul Petrus berkata: “..supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan…”. Ini dia, ketika Anda membuang segala hal yang salah, ketika Anda telah memiliki kerinduan akan Allah dan hadirat-Nya, Anda akan belajar dan Anda akan memperoleh keselamatan. Jika Anda tidak bertumbuh dalam keselamatan, Anda sekarat secara rohani. Dan untuk bertumbuh, Anda perlu terus belajar. Selama Anda masih bernafas, jangan berhenti untuk belajar. Tidak ada istilah sudah terlalu tua untuk belajar. Ketika seseorang lulus dari sekolah formal, kebanyakan orang berhenti untuk belajar. Sekolah kerohanian adalah sekolah seumur hidup, kita lulus ketika nafas kita terhenti dan kita telah bertumbuh dewasa secara rohani.

Seorang polisi menghentikan sebuah mobil yang ditumpangi oleh wanita-wanita usia lanjut karena mobil tersebut melaju dengan sangat lambat. Inilah percakapan antara polisi dan wanita-wanita ini. Polisi :”Selamat siang Bu, saya ingin bertanya, mengapa Anda menjalankan mobil anda perlahan sekali, inikan di jalan tol?“Oh, begitu ya” Jawab ibu yang mengendari mobil tersebut. “Saya lihat ada tanda-tanda di samping tol dengan angka tertentu dan sekarang angkanya menunjukkan 10, jadi saya menjalankan mobil saya dengan kecepatan 10km/jam.”  Polisi: “Bu, angka disamping tol menunjukkan jarak yang semakin dekat ke kota, jadi tanda 10 itu artinya 10 km lagi, ibu akan tiba di kota. Lalu mengapa teman-teman ibu yang duduk di jok belakang kelihatanya pucat dan gemeteran, apa mereka sakit?” Jawab ibu tersebut “Oh, waktu kami baru masuk tol, tanda disamping tol menunjukkan angka 120.”

Tidak ada kata terlambat untuk memulai, terutama dalam iman kita kepada Tuhan. Jadi, saudara-saudari sekalian, inilah sa
atnya untuk bertumbuh, inilah saatnya untuk terlibat, inilah saatnya untuk melayani Tuhan. Buang segala yang menghambat kita, miliki kerinduan dan belajarlah bertumbuh.

Rasul Petrus menutup ayat ini dengan kata-kata : “jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan”. Mazmur 34:8 juga menegaskan hal ini dengan kata-kata: “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Tuhan itu baik. Dan kebaikan-Nya adalah makanan bagi kerohanian kita. Orang yang masih main-main dengan dosa tidak akan merasakan kebaikan Tuhan. Orang yang tidak rindu untuk dekat dengan Tuhan tidak akan mengecap kebaikan Tuhan. Dan orang yang tidak mau belajar untuk bertumbuh tidak akan menikmati kebaikan Tuhan.

Menurut Vance Havner, seorang pengkhotbah di masa lampau, anak-anak di Afrika bermain kelereng atau gundu dengan berlian, ketika berlian masih belum diketahui nilainya dan masih banyak di sana. Saat ini, satu berlian sebesar kelereng akan menjadikan Anda salah orang terkaya di Indonesia. Keselamatan yang Tuhan tawarkan kepada kita sangatlah berharga, jangan bermain-main dengannya dan mulailah fokus pada pertumbuhan rohani kita. Tuhan itu baik!


Previous
Next Post »
Thanks for your comment