Spiritual Renewal

Pembaharuan Rohani  
8Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;  9kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa…….16Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.”- 2 Korintus 4:8-9,16

Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Anda dan saya. Setiap orang pasti pernah merasa letih dan jenuh dengan kehidupan ini. Ketika Anda disakiti, ketika Anda ditolak, ketika Anda disalahmengerti, ketika Anda dibenci, ketika Anda dimaki, ketika Anda merasa sendirian, ketika Anda tidak bisa memejamkan mata di tengah malam, ketika Anda takut, ketika Anda khawatir, ketika Anda sakit, ketika impian Anda memudar, ketika harapan musnah, dan Anda depresi atau terpuruk, Anda membutuhkan pembaharuan rohani.
 
Anda tidak perlu berusaha menjadi manusia sempurna atau seorang yang kuat secara rohani, Anda hanya perlu memiliki kemampuan untuk segera bangkit dari keterpurukan. Hari ini kita akan belajar dari Daud, tiga hal yang memberinya kemampuan untuk segera bangkit dari keterpurukan dan yang pertama adalah:

1.Pembaharuan Rohani Dimulai Dari Menemukan Sahabat-Sahabat Rohani
“Daud takut, karena Saul telah keluar dengan maksud mencabut nyawanya. Ketika Daud ada di padang gurun Zif di Koresa,  maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah.”1 Samuel 23:15-16


Ketika Saul hendak membunuhnya, Daud takut dan bersembunyi di padang gurun. Rasa takut adalah perasaan yang tidak mengenakkan. Rasa takut bisa melumpuhkan seseorang, membuatnya tidak mampu melakukan apapun juga. Seorang pahlawan gagah perkasa seperti Daud pun yang pernah membunuh raksasa tidak luput dari perasaan takut. Karena rasa takutnya, dia tidak mampu melakukan apapun juga selain bersembunyi. 

Ada ratusan jenis rasa takut atau phobia dalam diri manusia. Ada rasa takut yang masuk akal seperti takut akan ketinggian, takut gelap, takut ular, atau takut hantu. Tetapi ada juga rasa takut yang unik. Seperti orang takut mandi yang disebut ablutophobia, orang yang takut botak yang disebut phalacrophobia, orang yang takut jelek yang disebut cacophobia, orang yang takut wanita cantik yang disebut venustraphobia, menantu yang takut mertua yang disebut pentheraphobia, jemaat yang takut pendeta yang disebut hierophobia. Ini aneh tapi nyata!

Saya menderita phobia ketinggian yang disebut hypsiphobia. Untuk melawan rasa takut ini, sewaktu kuliah, saya mengikuti kegiatan mendaki gunung. Saya ingat, sewaktu mendaki gunung Rinjani di Lombok, saya sedang berada disuatu tebing yang lumayan curam, tiba-tiba kaki saya lemas dan gemetaran dan saya tidak bisa bergerak di tengah-tengah tebing. Dengan agak malu, saya berteriak meminta bantuan rekan-rekan saya. Dengan tersenyum salah satu rekan saya mengulurkan tangannya, membantu saya. 

Kita memerlukan sahabat rohani ketika rasa takut melanda kita. Rasa takut akan masa depan, rasa takut akan pasangan hidup, rasa takut akan kondisi keuangan saat ini mungkin membuat “kaki kita lemas dan gemetaran”. Sahabat rohani bisa membantu kita keluar dari ketakutan kita. Seperti Yonatan yang menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah, seorang sahabat rohani dapat membantu dalam pembaharuan rohani kita. Oleh karena itu, usahakan diri Anda selalu dikelilingi oleh sahabat-sahabat rohani yang bisa membantu Anda ketika Anda depresi dan terpuruk. Karena tidak ada seorangpun yang akan berhasil dalam kehidupannya tanpa bantuan orang lain.

2.Pembaharuan Rohani  Menuntun Kita Meninggalkan Cara Sendiri

“Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan. Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis…..Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. …. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.”1 Samuel 30:3-4,6

Dalam pelariannya, Daud mengabdi kepada Akhis, raja kota Gat, seorang Filistin. Dia berpikir bahwa dengan mengabdi kepada musuh Israel, Saul tidak akan mencarinya lagi. Memang dugaan Daud benar, tetapi dia telah memimpin para pengikutnya kedalam bencana. Ketika mereka tidak ada ditempat, kota mereka diserang orang Amalek, anak-anak dan istri-istri mereka ditawan. Dikatakan bahwa Daud dan pasukan yang bersamanya menangis sampai mereka tidak kuat lagi menangis dan rakyat menyalahkannya, hendak melemparinya dengan batu. 

     Dari pengalaman pertamanya ketika Yonatan menguatkannya, Daud paham, ia perlu kembali kepada TUHAN. Ia perlu kembali rohani, ia menguatkan kembali kepercayaannya kepada TUHAN. Dia meminta petunjuk kepada TUHAN dan TUHAN buka jalan. Mereka berhasil mengalahkan musuh dan tidak ada satupun yang hilang.

v Ketika doa tidak lagi menjadi nafas hidup rohani kita
v Ketika kerinduan dalam mengali kebenaran Firman TUHAN berhenti dan kita berpuas diri dengan apa yang diketahui
v Ketika surga dan hal yang abadi menjadi samar-samar dalam pikiran kita
v Ketika kita merasionalisasi dosa-dosa kita, dan dinikmati tanpa pertentangan hati nurani lagi
v Ketika kita malu berbicara dan berdiskusi tentang hal-hal yang bersifat rohani
v Ketika waktu hal-hal seperti hiburan, olahraga dan jalan-jalan menjadi utama dalam hidup
v Ketika berhenti berjuang untuk menjadi seperti Kristus
v Ketika kepemilikan uang dan harta menjadi hal yang dominan
v Ketika terbiasa dengan dunia seperti hutang yang tidak dibayar, berbohong, pakaian mini, kata-kata yang tidak baik
v Ketika banyak alasan untuk menghindari pertemuan-pertemuan ibadah

Kita memerlukan PEMBAHARUAN ROHANI!
Ketika cara kita tidak lagi berhasil, mengapa tidak mencoba cara TUHAN?


3. Pembaharuan Roh Berarti Mengubah yang bisa Diubah

“Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup. Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku." – 2 Samuel 12:22-23

Ketika TUHAN menulahi anak Daud hasil hubungan gelapnya dengan Batsyeba sehingga anak itu sakit, Daud berpuasa dan menangis untuk memohonkan belas kasihan TUHAN. Ketika akhirnya anak itu mati, Daud menyadari tidak ada gunanya terus meratap, dia justru masuk ke rumah TUHAN dan berdoa. Daud menuliskan pertobatannya di Mazmur 51 dan memohon Pembaharuan Rohani.


“Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” – Mazmur 51:12
“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” – 2 Tawarikh 7:14


Kita perlu belajar menerima hal-hal yang tidak bisa kita ubah dan senantiasa memperbaharui rohani dengan empat langkah: Merendahkan diri (menyadari kesalahan), berdoa, mencari kehendak TUHAN dan mengambil langkah perubahan dalam hidup. Belajarlah untuk cepat bangkit dari keterpurukan!

Previous
Next Post »
Thanks for your comment