Memahami Sindrom Pre-Menstruasi



Masih ingat dengan syair di salah satu lagu grup musik ADA BAND yang berbunyi “Karena wanita ingin dimengerti…”? Sebenarnya bukan hanya para pria yang mengalami kesulitan memahami sosok wanita yang terkadang menangis ketika bahagia, tertawa ketika sedang sedih, para wanita sebenarnya mengalami kesulitan memahami dirinya sendiri.

Wanita mengalami naik turunnya emosi akibat pengaruh kadar hormon yang berbeda karena siklus ovulasi. Seringkali ketika pada masa pre-menstruasi (PMS), wanita tidak bisa mengontrol emosinya. Tidak jarang, pada masa ini rumah tangga-nya mengalami masa-masa yang kurang menyenangkan. Kerohanian dan pelayanan juga terpengaruh. Karena itu, saya memberikan daftar siklus suasana hati wanita, disadur dari buku Women and Stress oleh Jean Lush.

Minggu Pertama
(setelah menstruasi)
v Level estrogen meningkat
v Mengatur diri sendiri, disiplin
v Ramah
v Berorientasi dan fokus pada tugas
v Masuk akal
v Optimistik
 
Minggu Kedua
v Level Estrogen tetap dan menurun sedikit.
v Langit biru-baik, hangat, senang, penuh pengharapan, ramah, tenang.
v Ada perasaan baik dan lebih rohani.
v Semakin kurang tegas, sasaran lebih realistis daripada minggu pertama.
v Damai, tidak terganggu oleh gangguan kecil, menikmati keindahan lingkungan.
v Kreatif dengan energi positif.
v Merasa masuk akal dan bersikap toleran pada diri sendiri dan orang lain
v Ovulasi (kira-kira sepuluh hari sejak akhir menstruasi).
v Hormon estrogen naik lagi, progesterone meningkat
v Pasif dan introvert atau menerima dengan sabar dan pikiran terbuka
v Puas, perasaan memelihara
v Penuh kasih
v Mungkin memiliki keinginan aneh (seperti waktu hamil)

Minggu Ketiga
v Peningkatan estrogen dan kenaikan tajam dalam progesterone.
v Merasakan berbagai perasaan: beberapa baik, beberapa buruk, naik dan turun.
v Murung dan muram-merasa ingin mati; khawatir, takut, gelisah tanpa sebab.
v Semakin lamban-tidak suka tekanan, merasa tidak bisa bergerak, meragukan diri sendiri.
v Tawar hati, kurang bersahabat dan kurang ramah.
v Kehilangan perasaan baik, merindukan hidup yang lebih damai
v Tidak sabar terhadap orang lain, kehilangan minat dalam tujuan dan rencana, bosan.
v Kurang koordinasi dan kejelasan pikiran .

Minggu Keempat
Pre-menstruasi

v Level hormone estrogen dan progesterone turun drastis.
v Sangat reaktif, suka lekas marah, mudah tersinggung, gugup, tidak dapat berkonsentrasi.
v Murung, tidak stabil, suka bertengkar, ledakan emosi yant tak dapat ditebak.
v Peka terhadap suara berisik, cenderung suka makan, kecanduan permen atau bumbu.
v Bersifat seperti anak-anak, tidak masuk akal.
v Kurang kepercayaan diri, kehilangan minat dalam hobi dan tugas-tugas, melankolik, menarik diri, aneh, mudah terguncang.

Semoga bermanfaat!
Previous
Next Post »
Thanks for your comment