7 Karakteristik Orang Tua yang Berhasil, No.7

Luangkanlah Waktu 
Bersama Anak-Anak Anda


“Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.” – Amsal 3:11-12


Memang harus diakui bahwa tidak ada ayat di Alkitab yang membicarakan masalah meluangkan waktu bersama anak-anak Anda. Walaupun demikian, waktu adalah persamaan dari setiap prinsip yang telah kita bicarakan, termasuk memahami dan mengembangkan bakat anak-anak Anda, dengan menuntun mereka pada iman dalam Kristus, sambil mengajarkan nilai-nilai rohani dan mendisiplin mereka secara konsisten. Apakah Anda menanamkan modal kuantitas dan kualitas waktu yang diperlukan untuk menjadi orang tua yang berhasil?

Sayangnya sebagian besar orang tua tidak melakukannya. Jaman dahulu, para orang tua meluangkan waktu dengan cukup bagi anak-anaknya untuk melakukan tugas mereka mendidik anak-anaknya. Jaman sekarang, anak-anak bersaing dengan berbagai kegiatan orang tuanya. Apalagi karena tekanan ekonomi dan gaya hidup, banyak wanita yang bekerja dan menyerahkan tanggungjawabnya sebagai seorang ibu untuk memelihara keluarganya kepada pengasuh atau pembantu. Tidak heran jika anak-anaknya lebihi mengikuti nilai-nilai yang diajarkan pembantu, lebih dari orangtuanya.

Pengasuh atau pembantu, guru di sekolah, guru sekolah minggu, semua hanyalah membantu saja.  Tidak bisa orangtua menyerahkan pengasuhan anak kepada mereka.  Jangan heran, ketika anak-anak Anda menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup mereka, yang mereka cari bukan Anda. Ini adalah tanggungjawab orang tua, karena dengan menyediakan waktu yang cukup dan berkualitas bagi anak-anak Anda, akan terbangun suatu hubungan yang saling mempercayai.

Penyesalan selalu datang terlambat.  Tidak terhitung orang tua yang merasa gagal setelah anak-anaknya yang mulai beranjak remaja mulai terlibat dalam narkoba, hamil di luar nikah, melakukan kejahatan, tidak bisa dikendalikan, dan lain sebagainya. Kita tidak perlu mengalaminya, asal kita senantiasa meluangkan waktu kita.

Saya teringat dengan cerita seorang anak yang bertanya kepada ayahnya: “Ayah dibayar berapa bekerja satu jam?” Mendengar pertanyaan anaknya, ia marah dan berkata kepada anaknya ”Ngapain kamu tanya-tanya gaji ayah, pasti kamu mau minta uang lagi untuk beli mainan!”, “Tidak ayah” Jawab anaknya “Adik lagi menabung untuk bisa membeli satu jam ayah, agar ayah mau bermain dengan Adik”. Ingat, anak adalah titipan TUHAN yang perlu kita kasihi, luangkanlah waktu Anda untuk mereka.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment