Why Our Neighbor's Yard Is Greener Than Our Yard?

Mengapa Rumput Tetangga 
Lebih Hijau Dibandingkan Rumput Sendiri?

 

Beberapa tahun yang lalu, bangsa Amerika dikejutkan oleh berita pembunuhan tiga warga yang tidak bersalah. Ketika para pelakunya ditangkap, tidak ada senjata api ataupun pisau yang ditemukan, pakaian mereka tidak ternoda oleh darah, bahkan mereka tidak berada dilokasi pembunuhan. Bagaimana pembunuhan ini bisa terjadi? Rupanya karena iseng, mereka memindahkan tanda STOP di sebuah perempatan yang ramai dan mengakibatkan tabrakan maut.

Kita hidup dimasa banyak tanda-tanda stop yang telah dipindahkan secara diam-diam. Kita diberi tahu bahwa kita diijinkan untuk maju terus walaupun Allah telah berkata STOP. Kita di dorong untuk mengatakan YA pada kelakuan yang telah dilarang Pencipta kita. Walaupun orang-orang yang menyingkirkan tanda-tanda stop itu mungkin hanya bercanda saja, tetapi akibat-akibatnya sama menghancurkannya dengan sebuah tabrakan maut.

Untuk memiliki kehidupan yang baik, selain kita belajar bagaimana maju dengan menginjak pegal gas dalam kehidupan ini, kita juga perlu memperhatikan beberapa “tanda STOP” dan menginjak rem kita, karena jika diabaikan, akan mengakibatkan kehancuran emosional, keuangan, dan rohani dalam kehidupan anda. Tanda yang dimaksud pada hari ini adalah:

“Tidak ada seks di Luar Pernikahan”.

Hari ini saya mau mengajak kita merenungkan beberapa keadaan menyedihkan yang kita jumpai sekitar kita:

  • Para lajang yang buru-buru menikah karena “kecelakaan”, dengan kondisi perut yang mulai membesar.
  • Anak-anak yang dibesarkan tanpa figur bapak yang telah menikah lagi.
  • Sidang perceraian yang melelahkan, menghabiskan banyak waktu, tenaga dan uang, serta perebutan hak asuh anak.
  • Seorang publik figur yang harus kehilangan pekerjaan dan reputasinya akibat perselingkuhan yang terbongkar di media.

Keadaan ini mengingatkan kita pentingnya membicarakan topik-topik ini, ada Lima Pemikiran Keliru yang bisa menuntun ke dalam dosa:

1. “Itu Tidak Mungkin Terjadi Padaku”

Mendengar berita tentang penyimpangan yang terjadi disekitar kita, mungkin kita berpikir, “Saya tidak akan pernah terlibat dalam hal semacam itu.” Nasihat yang tepat buat kita yang memiliki pemikiran demikian adalah “Waspadalah, waspadalah” Salomo sendiri telah memperingatkan kita di Amsal 18:12:

“Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.”

Langkah pertama untuk menghindari tabrakan maut adalah menyadari bahwa anda memang sanggup melakukan dosa apa pun yang bisa dibayangkan. Benar, bukan? Mengapa demikian? Selagi kita masih mengenakan daging ini, kita juga masih memiliki keinginan daging. Dan jika dalam kondisi tidak rohani, daging kita akan lebih kuat dan menguasai kita.
Selain itu kita mempunyai seorang musuh yang aktif dan bertekad menghancurkan hidup kita dengan segala cara. Musuh anda bukan atasan, pasangan, gembala gereja, atau bahkan orang yang menggoda anda untuk melakukan perbuatan dosa. Musuh anda adalah setan sendiri. Itulah sebabnya Rasul Paulus memperingatkan di Efesus 6:11:

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.”

Apakah anda mengerti arti kata tipu muslihat? Itu berarti Metode. Setan mempunyai sebuah rencana menurut ukuran tertentu untuk menghancurkan anda. Saya yakin bahwa rencana tersebut termasuk hancurnya pernikahan, pemberontakan anak-anak dan penyangkalan iman anda. Rencana tersebut termasuk hancurnya pernikahan, pemberontakan anak-anak dan penyangkalan iman anda.

Walaupun setan tidak mahatahu atau mahakuasa, ia telah memperhatikan anda cukup lama untuk mengenal anda secara pribadi. Ia tahu apa yang membuat anda tenggelam dalam depresi, ia mengerti apa yang melumpuhkan anda dengan ketakutan, dan ia memperhatikan apa yang menggoda anda ke dalam perbuatan dosa. Yakobus menggambarkan proses yang menuntun pada perbuatan dosa dengan cara ini Yakobus 1:14:

“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”

Kata dipikat adalah istilah memancing. Saya bukan seorang ahli memancing, tapi saya mengerti bagaimana memancing. Si Pemancing menaruh umpan pada kait dan menjatuhkannya ke dalam air. Ikan tersebut, karena dibutakan oleh rasa laparnya, menyambar umpan itu, tanpa menyadari bahwa ada sebuah kait tersembunyi yang akan menghancur kannya. Setan adalah pemancing yang ahli. Ia tahu dengan tepat umpan jenis apa yag menarik bagi anda. Seperti seorang pemancing yang baik, ia tidak memakai jenis umpan yang sama untuk semua ikan. Dan seperti pemancing berpengalaman, ia tahu kapan saatnya mengantungkan umpan tersebut di depan anda ketika anda benar-benar merasa lapar. Ingatlah Yakobus memperingatkan, umpan yang kelihatan begitu menarik itu mempunyai sebuah kait yang akan merenggut nyawa anda.

Kedagingan kita digabung dengan musuh kita yang aktif ,berarti tak satupun di antara kita yang kebal terhadap dosa secara seksual. Tak seorangpun!

2.”Kami Hanya Bersahabat”

Sebagian besar hubungan gelap dimulai dengan persahabatan yang memenuhi sebagian kebutuhan emosional dalam diri salah satu atau kedua pihak. Konselor pernikahan, Dr. Carlfred Broderick pernah berkata: “Dunia penuh dengan orang-orang yang kesepian dan mudah sakit hati, lapar akan telinga yang simpati dan pundak tempat mencurahkan air mata”

Salomo karena mengerti betapa mudahnya sahabat menjadi kekasih, menulis di Amsal 4:23:

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Sebagian besar hubungan gelap tidak dimulai dari tempat tidur, tapi dimulai dari hati. Tidak ada yang lebih menggugah hati dibandingkan kata-kata sanjungan dan percakapan yang penuh rasa pengertian. Salomo menghubungkan dengan Amsal 5:3:

“Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak.”

Kita tidak dinasihati supaya menghindari percakapan apa pun dengan lawan jenis. Tetapi kita memang perlu menyadari betapa cepatnya sebuah diskusi polos berubah menjadi percakapan intim, yang membentuk ikatan emosi tak terputuskan dan akhirnya bisa menuntun pada ungkapan seksual.

Bagaimana kita mengetahui hubungan ini bisa menuntun pada dosa:

  • Dia memenuhi kebutuhan Anda yang tidak diberikan pasangan hidup Anda.
  • Anda mulai berbicara tentang masalah-masalah yang Anda hadapi dengan pasangan hidup Anda
  • Anda lebih mengharapkan untuk bersama orang ketiga ini dibandingkan dengan pasangan anda
  • Anda menyembunyikan hubungan ini.

Mengakhiri suatu persahabatan yang memuaskan secara mendadak seperti itu mungkin tampaknya terlalu keras bagi beberapa orang, tetapi tidak demikian bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh menjaga hati mereka.

Ada dua jenis orang yang berkaitan dengan godaan seksual. Ada orang yang berusaha hidup sedekat mungkin dengan garis pembatas godaan itu. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang intim, main-main mata, kontak jasmani yang tidak pantas. Mereka ingin mengetahui sejauh mana mereka dapat mendekati perbutaan dosa tanpa benar-benar menyeberangi garis pembatas itu. Kemudian ada orang-orang yang karena menyadari sifat penuh dosa dan musuh mereka yg aktif, melarikan diri sejauh mungkin dari garis pembatas tersebut. Mereka menghindari pergi internet sendirian, program-program TV yang tidak pantas, video/gambar
Porno di HP. Menjauhkan diri dari percakapan intim dengan lawan jenis sampai mereka dituding sebagai orang-orang yang tidak ramah.

Salomo menyebut kelompok pertama “korban-korban” dan kelompok kedua “bijaksana” Anda lebih suka termasuk dalam kelompok yang mana?

3.“Jika rasanya begitu nikmat, tdk mungkin itu begitu buruk”

Saat masyarakat ramai-ramai membeli tiket untuk pulang kampung, pihak kepolisian mengingatkan tentang bahaya modus pembiusan di angkutan umum yang sesak dengan mengunakan permen atau air kemasan. Godaan takkan pernah ada jika permen tidak manis dan air tidak melegakan. Kekuatan godaan terletak pada kenikmatan godaan tersebut.

Prinsip yang sama berlaku juga dalam perbuatan dosa, Salomo: “Jika air curian tidak terasa manis, tak seorangpun mau mencuri air itu”. Salah satu kesalahan kita adalah lupa menggambarkan bahwa penyimpangan seks itu nikmat, paling tidak untuk sementara waktu. Jika kita menjelaskan kepada seseorang bahwa yang ada dalam penyimpangan seks adalah kekecewaan, patah hati, perasaan bersalah, kita tidak menjelaskan secara benar.
Di Amsal 5:3-4, Salomo menggambarkan penyimpangan itu manis seperti madu pada awalnya, kemudian menjadi pahit seperti empedu. Ingatlah, ditengah-tengah umpan yang menarik, ada sebuah kait yang mematikan.

4. “Aku dapat berhenti kapan saja”

Dosa merupakan kebiasaan yang terbentuk dalam waktu yang lama. Dosa bukan saja nikmat, tapi juga membuat orang kecanduan. Di Kejadian 3:4-5, kita membaca kisah Adam dan Hawa yang jatuh dalam dosa karena menginginkan pengetahuan, tetapi dosa tidak pernah menuntun kita kepada kebebasan, tetapi kepada perbudakan. Di Amsal 5:22, dosa digambarkan seperti benang yang membelit kita, semakin banyak benang yang terbelit, semakin susah kita melepaskannya.

Mungkin saat ini anda sedang terlibat dalam pornografi, atau hubungan gelap atau dosa lainnya. Mungkin anda sedang membenarkan diri dan mengatakan “saya bisa berhenti kapan saja saya inginkan”. Apakah anda benar-benar mempercayainya? Lalu mengapa anda tidak berusaha menghentikannya sekarang juga?

5.”Tak Seorangpun yang akan terluka”

Kita mengerti jika mencuri harta orang lain atau mencabut nyawa orang lain jelas-jelas salah. Tetapi “Apa salahnya, jika saya melakukannya dengan orang yang akan saya nikahi suatu hari nanti? atau “pornografi tidak merugikan siapapun”, atau “kami masing-masing terperangkap dalam pernikahan tanpa cinta, apa salahnya mendatangkan kebahagiaan kepada satu sama lainnya?”

Karena tahu betapa egoisnya kita, maka di Amsal 6:32, Salomo menggambarkan dosa seksual lebih kepada menghancurkan diri sendiri:

  • Kerugian Jasmani: HIV, penyakit kelamin dan lainnya
  • Kerugian keuangan: Amsal 6:32, pekerjaan hilang, sponsor menarik diri, biaya pengacara, harta gono gini, uang tunjangan anak. 75% pasangan yang bercerai melaporkan standar keuangan mereka jauh lebih rendah setelah perceraian. Dosa itu mahal sekali.
  • Kerugian Emosional: Amsal 6:33 Menurut penelitian Cosmopolitan, 80% pria yg bercerai dan yang menikah lagi, akan menikahi kembali istrinya yang pertama jika diberi kesempatan lagi.
Air yang dicuri memang manis, tapi hanya untuk sementara. Harapan TUHAN, setiap kita bisa menjaga kekudusan kita, tetapi jika hari ini atau dikemudian hari, anda terlibat dalam sebuah kebiasaan rahasia atau hubungan gelap yang anda yakin belum diketahui siapapun, ketahuilah bahwa tindakan-tindakan anda mungkin tidak serahasia yang Anda kira. Tetapi bahkan jika tak seorangpun mengetahui apa yang sedang Anda lakukan, Allah mengetahuinya, Ia melihat segalanya!

“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. - Amsal 5:21

Semoga bermanfaat,
Kemuliaan bagi TUHAN!
Previous
Next Post »
Thanks for your comment