BATU-BATU PERMATA
YANG BELUM DIASAH
“Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Yohanes Markus.” - Kisah Para Rasul 12:24-25
Barnabas dan Paulus membawa Yohanes Markus dalam pelayanan mereka ke Antiokhia. Ia bertugas sebagai pembantu bagi kedua orang yang lebih tua itu (Kis 13:5). Tapi sewaktu rombongan itu sampai di Perga, di daerah Asia Kecil, Markus meninggalkan mereka, pulang ke Yerusalem (Kis 13:13), sedangkan Barnabas dan Paulus melanjutkan perjalanan mereka.
Paulus menganggap ini sebagai pengunduran diri, sehingga ketika Barnabas menyarankan membawa Markus kembali sebagai teman pada perjalanan mereka yang kedua, Paulus menolak dengan tegas (Kis 15:38). Penolakan Paulus membawa Markus menimbulkan perpisahan yang tidak dapat dihindarkan. Barnabas tetap membawa Markus dan berlayar ke Siprus, sedangkan Paulus membawa Silas sebagai gantinya.
Disini kita melihat perbedaan kepemimpinan Barnabas dengan Paulus. Barnabas melihat Markus sebagai rekan kerja potensial yang perlu terus dilatih, makanya ia terus mengajak Markus dalam pelayanannya. Sedangkan Paulus melihat Markus sebagai orang yang pernah berbuat kesalahan dan mungkin akan membuat kesalahan lagi.
Paulus sendiri mungkin telah lupa tentang kondisinya di masa lalu, ketika ia baru bertobat dan tidak ada orang yang percaya kepadanya karena ia dan tidak ada orang yang mau menerimanya karena ia seorang mantan penganiaya jemaat, Barnabas percaya kepadanya. Barnabaslah yang pertama kali menerimanya dan menyakinkan jemaat bahwa Paulus telah berubah (Kis 9:27) dan Barnabas melatihnya dalam pelayanan (Kis 11:25). Paulus terus bertumbuh dalam pelayanan karena ada yang melatih dan mempercayainya walaupun ia banyak kesalahannya di masa lalu. Mungkin Paulus lupa akan hal ini, tetapi pada akhirnya, Paulus mengakui pelayanan Markus (2 Tim 4:11). Yohanes Markus jugalah yang dipercaya menulis injil Markus. Ketika seseorang yang kelihatan lemah dan tak berguna dipercaya dan diperlengkapi, maka ia akan memenuhi tujuan Tuhan menciptakannya.
“Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus..
- 1 Korintus 12:22
Firman Tuhan mengatakan bahwa setiap setiap orang dalam tubuh Kristus berharga. Termasuk anggota yang nampaknya paling lemah, justru membutuhkan penghormatan dan perhatian khusus. Dunia memandang rendah anggota-anggota yang lemah. Bagaimanakah orang-orang lemah bisa menemukan harapan, arahan dan dorongan yang mereka butuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan hidup mereka yang diberikan Allah? Kepemimpinan dalam gereja adalah salah satu jawabannya.
Tuhan memilih kita sebagai pemimpin dengan tujuan menolong setiap orang menemukan tujuan Pemimpin dipanggil untuk menemukan yang tersembunyi, menolong yang tidak yakin, membangun yang tidak terlatih, dan memperkuat yang tak berdaya. Ketika Yesus melihat Petrus, ia tidak melihat seorang nelayan yang kasar dan tidak berpendidikan. Ia melihat sebutir permata yang belum diasah. Makanya ia menyebut Petrus sebagai batu karang sewaktu pertama kali bertemu dengannya.Sama seperti Yesus, sebagai pemimpin dalam Tuhan, kita perlu melihat potensi dalam diri setiap orang.
ConversionConversion EmoticonEmoticon