1. Anak-anak tertawa sekitar 400 kali dalam sehari, sementara orang dewasa biasa tertawa 15 kali sehari.
2. Tawa itu sebenarnya menular, lho! Maksudnya, kita cenderung tertawa kalau lawan bicara kita tertawa. Pada tahun 1962, di Tanzania terjadi penyebaran tawa! Dimulai dari sekelompok anak-anak asrama cewek yang tertawa terbahak-bahak. Tawa ini memengaruhi murid-murid lain dan akhirnya sekolah terpaksa ditutup. Virus tawa saat itu bahkan menyebar hingga ke masyarakat sekitar Tanzania .
3. Tawa itu bukan hanya karena lelucon saja. Seorang peneliti pernah mencuri dengar percakapan di mal dan mencatat kenapa dan seberapa sering seseorang tertawa. Kurang dari 20 persen orang cenderung tertawa ketika mendengar cerita lucu. Tapi kebanyakan tawa terjadi ketika seseorang sedang menyambut atau mengucapkan selamat tinggal ke orang lain.
4. Walaupun humor sangat berkaitan erat dengan budaya, bunyi tawa sebenarnya sama di seluruh kebudayaan. Bahkan, bunyi tawa itu sangat gampang dike nali meskipun direkam dan diputar secara terbalik di tape.
5. Manusia mulai tertawa sejak masih berusia empat bulan dan tawa inilah yang membantu kita semakin dekat dengan ibu.
6. Hewan pun ternyata bisa tertawa! Tikus akan mencicit riang ketika sedang bergulat dengan tikus lain atau dike litiki majikannya. Simpanse menunjukkan keceriaannya lewat perubahan anatomi dan tarikan napasnya. Anjing juga punya suara khusus untuk mondorong anjing lain bermain. Merekam suara anjing yang sedang gembira ini bisa mengurangi kadar stres anjing-anjing yang berada di kandang.
7. Sekelompok ilmuwan dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee, Amerika, menemukan bahwa jika kita tertawa selama 10-15 menit, kita bisa membakar 50 kalori, tergantung pada ukuran tubuh dan intensitas tawa. Jadi kalau tiap hari tertawa selama 10-15 menit, kita bisa membakar kalori hingga 2 kilogram setahun.
(dari Nina Setiawati, Tim Muda)
ConversionConversion EmoticonEmoticon