Hati manusia gampang berubah-ubah. Hari ini kita bisa memiliki hati yang semangat untuk memuji TUHAN, besok tiba-tiba hati kita bisa melupakan TUHAN. Minggu yang lalu kita telah belajar untuk memeriksa pikiran-pikiran kita dan hari ini kita akan belajar memeriksa kondisi hati kita, mari kita baca kembali Mazmur 139:23-24:
“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”
Jadi, memeriksakan kesehatan rohani secara rutin atau yang kita sebut sebagai spiritual check-up seharusnya menjadi perhatian utama kita sebagai seorang Kristen. Menurut Mazmur yang baru saja kita baca, bagian-bagian yang perlu kita periksa terdiri dari tiga tahapan, yaitu pikiran-pikiran kita, kondisi hati kita dan cara hidup kita. Hari ini kita akan belajar tahapan yang kedua yaitu memeriksa kondisi hati kita dan tema khotbah hari ini adalah Hati Yang Rohani.
Definisi Hati
Dalam bahasa Yunani, hati disebut sebagai caldia yaitu tempat tersimpannya motivasi dan karakter seseorang. Mengapa hati menjadi topik yang penting untuk kita bicarakan hari ini? Karena di 1Samuel 16:7, yang paling menarik perhatian TUHAN dari manusia adalah hati kita.
“Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
TUHAN tidak tertarik kepada kepintaran kita, kekayaan kita, ketampanan atau kecantikan kita, atau tinggi badan kita. Memang manusia melihat semua hal-hal ini, tetapi TUHAN melihat ke dalam diri kita, DIA tertarik dengan hati kita. Dan bagi seorang yang ingin rohani, tentu saja kita juga perlu memperhatikan kondisi hati kita.
“dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.” – Yohanes 2:25
TUHAN tahu apa yang tersimpan di hati kita, apakah kita sendiri tahu apa yang tersimpan di hati kita? Seandainya di dunia ini ada alat yang bisa melihat kedalam hati kita: hati seperti apakah yang akan ditemukannya?
“ Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.”(Mat 5:8)
Akankah alat itu menemukan hati yang suci? Bahasa Yunani untuk kata suci adalah khataros, artinya tidak tercampur oleh motivasi kepentingan diri sendiri. Jadi orang yang akan melihat TUHAN adalah orang yang tidak egois yang memiliki motivasi yang benar.
Tetapi, adakah orang seperti itu di dunia ini? Apakah ada orang yang suci hatinya? Menemukan orang yang memiliki hati yang suci sesulit menemukan air yang murni. Air minum Aqua yang bersih dan layak untuk dikonsumsi saja mengandung 260 jenis zat kimia. Air pegunungan, air hujan, semua sudah terkontaminasi. Sejak manusia mengenal dosa, hati manusia tidak ada lagi yang murni, semua telah terkontaminasi oleh kepentingan diri sendiri. Abraham, Sarah, Musa, Daud, Petrus adalah pahlawan-pahlawan iman kita, termasuk diri kita sendiri telah terkontaminasi oleh dosa.
“sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang" –Markus 7:21-23
Dosa-dosa ini dimulai dari keegoisan kita, kepentingan diri sendiri. Tidak harus kita melakukan dosa-dosa kelas berat untuk merusak hati kita, sedikit saja pikiran jahat, sedikit saja motivasi yang salah, sedikit saja iri hati, sedikit saja kesombongan, sudah cukup merusak hati kita. Seperti ada peribahasa yang mengatakan “Setitik nila merusak susu sebelanga”, peribahasa ini juga mengambarkan hati yang terkontaminasi oleh dosa-dosa yang seringkali kita sepelekan. Karena itu seseorang yang ingin memiliki hati yang rohani, perlu menghancurkan hati yang lama.
“Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.”- Mazmur 51:19
Pada tahun 1967, seorang ahli jantung ternama dari Afrika Selatan yang bernama Dr. Christian Barnard berhasil melakukan operasi transplantasi jantung yang pertama dari manusia ke manusia. Pasien hidup selama 18 hari. Tahun 1968, Dr Cristian Barnard melakukan lagi operasi transplantasi jantung dan pasien berhasil hidup selama 19 bulan, tahun berikutnya diadakan lagi operasi transplantasi jantung dan pasien berhasil hidup selama 24 bulan. Setelah teknik operasi transplantasi jantung semakin disempurnakan, hari ini ada sekitar 2.000 ribu orang yang menerima jantung baru tiap tahunnya. Sebelum Dr. Christian Barnard mengadakan operasi transplantasi jantung, jauh hari sebelumnya, TUHAN sudah membicarakan mengenai hati yang baru:
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.”- Yehezkiel 36:26
Kita perlu memohon hati yang baru, Kita perlu mengantikan hati kita yang keras, dengan hati yang taat. Tetapi ada dua hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang menerima hati yang baru.
1. Harus ada yang mati terlebih dahulu
Seseorang yang memerlukan jantung baru, harus menunggu. Dia akan dimasukkan ke daftar tunggu orang-orang yang memerlukan, karena orang yang mendonorkan jantungnya lebih sedikit dari orang yang membutuhkan jantung baru. Banyak orang yang meninggal sebelum jantung yang baru dan sehat datang. Tetapi operasi transplantasi jantung adalah sebuah tragedi, harus ada orang yang mati dahulu untuk mendonorkan jantungnya.
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia…." - 2 Tawarikh 16:9a
Yesus telah mati untuk kita di kayu salib. Kita tidak perlu menunggu, tetapi hanya orang yang bersungguh hati meminta hati yang baru yang akan menerima.
2. Tubuh tidak boleh menolak jantung yang baru
Gagalnya operasi pencangkokkan jantung, diakibatkan tubuh menolak jantung yang baru. Dalam mengoperasi hati rohani kita, kita juga tidak boleh menolak hati yang baru. Hati yang TUHAN berikan kepada kita adalah hati TUHAN kita Yesus Kristus. Begitu kita memiliki hati TUHAN, kita perlu juga bertindak seperti Yesus.
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup”. 1 Yohanes 2:6
Menerima hati yang baru, hati yang rohani, hati TUHAN Yesus artinya kita siap hidup seperti Yesus, ini bukan pilihan, tetapi kewajiban.
Kita Perlu Menjaga Kemurnian Hati Baru
“ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4:23
Jika kita perhatikan, di galon Aqua ada tulisan “Jangan isi dengan cairan lain”. Tentu saja tujuannya menjaga kebersihan galon tersebut, penting karena tentu saja kita ingin mengkonsumsi air yang bersih dari galon yang bersih. Demikian juga dengan hati kita. Jangan isi hati kita dengan “cairan lain”. Tuhan menciptakan hati kita untuk diisi oleh Firman TUHAN.
9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. 11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.- Mazmur 119:9,11
Saya ingin akhiri dengan sebuah kisah nyata:
Pada suatu sore, tanggal 28 Februari 1996, seorang remaja laki-laki berumur 15 tahun yang bernama Shafeeq Murrell menemui teman-temannya bermain basket. Dalam perjalanan menuju lapangan, tiba-tiba terjadi keributan antara dua geng dan Shafeeq tertembak dan meninggal. Hati keluarganya hancur, karena Shafeeq adalah seorang anak yang sangat baik, semua orang menyayanginya. Karena kemurahan hati keluarganya, mereka sepakat mendonorkan organ-organ tubuh Shafeeq kepada orang yang membutuhkan.
Di sebuah rumah sakit, seorang dokter gigi dengan tiga orang anak yang bernama Larry Montgomery sedang menantikan jantung baru. Akhirnya jantung yang ditunggu selama tiga bulan datang juga dan dicankokkan ke tubuhnya. Larry bersyukur mendapatkan jantung yang baru.
Prinsip rumah sakit adalah identitas pendonor, tidak boleh diketahui oleh yang menerima donor. Tetapi secara kebetulan, akhirnya Larry mengetahui, jantung yang diterimanya adalah seorang anak muda bernama Shafeeq yang tewas korban perang antar geng. Pernah terlintas dalam pikiran Larry untuk mengunjungi keluarga Shafeeq, tetapi ia selalu mengurungkan niatnya karena dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan keluarga Shafeeq.
Secara kebetulan, Larry menjual mobil lamanya dan ketika dia ngobrol kepada pembelinya tentang jantung barunya yang berasal dari seorang anak muda berusia 15 tahun yang tewas karena perang antar geng, pembelinya yang bernama Mason terkejut, karena dia mengenal Shafeeq dan keluarganya secara dekat, dan dia sangat sayang dengan Shafeeq ketika dia masih hidup. Mason mengajak Larry bertemu dengan keluarga Shafeeq dan terjadilah pertemuaan yang penuh dengan emosi dan tangisan.
Di satu sisi Larry berterimakasih banyak untuk keluarga Shafeeq karena kemurahan hati mereka, dia mendapatkan kesempatan untuk terus hidup. Di sisi lain, keluarga Shafeeq bersyukur bisa bertemu dengan penerima jantung Shafeeq karena ketika dekat dengan Larry, mereka merasa dekat dengan Shafeeq. Dari semua penerima organ tubuh Shafeeq, hanya Larry-lah yang kembali dan mereka dari semua penerima organ tubuh Shafeeq, mereka memang berharap mereka bisa bertemu dengan penerima jantung Shafeeq. Di hari-hari kedepan kedua keluarga ini menjadi keluarga yang dekat layaknya sebuah keluarga. Oh ya, keluarga Shafeeq adalah warga kulit hitam dan keluarga Larry adalah warga kulit putih.
Bagaimana dengan perasaan kita terhadap TUHAN yang telah memberikan kita hati yang baru dan memberi kita kesempatan untuk hidup? Jagalah hati kita, pastikan hati kita sehat, karena orang yang suci hatinya akan melihat TUHAN.
Selesai
ConversionConversion EmoticonEmoticon